Me n Broken Wings

19.48 / Diposting oleh Phyrman /

Sebuah buku yang selalu menggodaku untuk membelinya
Disetiap periode hidupku dari kota ke kota
Buku itu berjudul Sayap-sayap patah
Mahakarya Sang Nabi Kahlil Gibran yang melegenda

Entah kenapa, aku selalu ingin membaca dan membaca lagi
Walau sudah hapal diluar kepala akhir tragis dari cerita ini
Tapi setiap kata per alinea serasa bermakna dan menyentuh hati
Dengan sayapnya menerbangkanku ke awan, lalu patah dan terjerembab ke bumi

Buku yang menjadi kitab suci bagi para pencinta sejati
Pencinta yang mendambakan kasih abadi
Kasih yang merasuk kedasar nurani hati
Nurani yang tersimpan sampai mati

Pertama kali aku mendapatkan buku itu kelas 2 MTs
Disebuah konter toko buku bekas belakang sriwedari solo
Seperti ada tangan gaib yang menuntunku
Menemukannya diantara tumpukan buku kumal

Saat awal membacanya, aku memandang kisah cinta itu abstrak
Tak dapat kupahami ceritanya
Karena dogma di pesantrenku jelas
Pria dan wanita bercinta haram dan dosa

Tapi aku suka sajak-sajaknya…

Kedua kali aku menemukan buku itu kelas 2 SMA
Di kota Purwokerto, tepatnya dipusat perbelanjaan Rita
Saat melihatnya tersusun rapi di rak, mataku terpana melihatnya
Bergerak aku ke kasir membayarnya

Buku itu mengajarkanku untuk berani menyapa cinta
hanya sekedar berangan dan mengenalnya saja
Tak berani aku mengatakannya
Karena aku sadar, sudah pasti akan ditolaknya
Kayaknya cinta memang mengenal kasta

Ah, sedemikian tinggi aku memandang cinta
Sampai hanya melihat senyumannya pun sudah bahagia
Seolah cinta itu milik malaikat
Tak mungkin dimiliki tapi membuat terpikat

Tapi syair-syair itu selalu membuai mimpi…

Ketiga kali aku mencarinya saat semester 2 kuliah
Aku sengaja membelinya di gramedia yogyakarta
Karena aku membutuhkannya
Untuk mencuplik puisi-puisi dan mengirimkannya

Keindahan sastranya membuatku merasa dewasa
Untuk merayu dan mengejar cinta
Membuat dirinya terharu dan luluh lantak dibuatnya
Namun ada dinding yang menghalangi kita

* ……
karena beda antara kita memupusnya
terharu aku, lepaskanlah seluruh hidupku
waktu pun berlalu
kau akan pahami…..

Alunan lirik Kla terdengar lirih menyapa
Saat membaca sayap-sayap patah ditemani segelas vodka
Membawa jiwaku melantun bersamanya
Ah, kenapa harus ada agama yang memisahkan cinta

Tapi kisah kasih itu selalu menyentuhku….

Keempat kali aku mendapatkannya di kwitang jakarta
Hanya sekedar untuk koleksi saja
Siapa tahu kelak aku kangen membacanya

Setelah berkeluarga
Ternyata cinta menjadi sangat sederhana
Saat mengharap cinta yang penuh canda
Dia dan kembaran kecilnya datang dengan penuh tawa

Saat bermimpi cinta yang penuh rasa
Kita tinggal meminta dan menikmatinya
Saat berkhayal cinta yang abadi
Kita tinggal menata hati dan menjaganya sampai mati

Ah, kini aku jadi takut membacanya
Takut kalo sayap cintaku menjadi patah karenanya….


Celesta, 14 April 2009

Dwi Firmansyah
http://ruangstudio.blogspot.com

Label:

0 komentar:

Posting Komentar