Hedonisme (terkadang) membawa bencana...

17.28 / Diposting oleh Phyrman /

studio lagi, studio lagi hehehe...
sambil "nyetir bajaj" siaran studio pagi hari ini, kulirik layar monitor sambil nonton berita yang tayang, seperti biasa kasus antasari masih menjadi lead nya, disusul flu babi dan seterusnya... sedangkan segmen lokal jawa timur masih mengangkat penggusuran stren kali jagir, kisruh bank centuri, namun ada berita kriminal kecil yang cukup menarik perhatianku.. berita dari jombang ini berisi kasus pembunuhan seorang PSK oleh pelanggannya, disebuah kamar prostitusi usai mereka saling melakukan transaksi...

lho kok bisa yaa, bukankah mereka habis bersenang-senang, kok bisa langsung ada adegan pembunuhan, menurut keterangan polisi yang langsung bisa meringkus tersangka di TKP usai diserahkan warga, motifnya amat sangat sederhana, yaitu gara2 si PSK meminta uang lebih, maka pelanggan marah dan langsung menusuknya dikamar tersebut pake pisau dapur. sesederhana itukah?

kalo kejadian tersebut melibatkan orang besar seperti pejabat negara, pengusaha dsb, mungkin kita akan berpikir ada sebuah konspirasi. namun karena melibatkan rakyat jelata, yang menurut pandangan saya saat melihat visual tersangka, biasa saja dan bukan orang kaya, maka hampir pasti ini kasus kriminal biasa. yak, karena tersangka langsung ditangkap warga sekitar.

kok bisa yaa, orang yang tidak kaya, usia juga udah tua (dari visual wajah tersangka), tetap nekat memakai jasa PSK, sementara mungkin uangnya pas-pasan. bukankah kalo tidak punya harta, sebaiknya menahan diri untuk tidak "bertransaksi". jika dia tidak datang, mungkin akhir kejadiannya tidak akan seperti itu. pun kita berandai-andai, kenapa juga si korban meminta uang lebih seusai bertransaksi, keinginan yang mungkin tidak bisa dikabulkan oleh tersangka, sehingga berakibat hilangnya nyawa. seandainya korban tidak meminta uang lebih, mungkin juga tersangka tidak akan marah dan menghabisinya. uang adalah sebuah bentuk kesenangan yang lain, disamping seks dan berbagai kesenangan dunia yang lain. mungkin asal muasal atas tindak pidana itu hanya satu, yaitu hedonisme, atau pandangan bahwa kesenangan adalah sebuah tujuan utama.

menurut wikipedia, Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya 1x, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati."

orang yang berpikir hedonis cenderung egois untuk dirinya sendiri, dialah yang utama, sehingga melupakan tanggungjawabnya.. banyak kasus lain, yang lebih sederhana tentang perilaku hedonis yang berakhir pembunuhan secara tidak langsung terhadap keluarganya, contoh yang paling sederhana adalah merokok oleh orang miskin, betul, merokok adalah hak asasi, karena saya dulu adalah perokok, tapi orang miskin yang memaksakan sebagian hartanya untuk kenikmatan gumpalan asap adalah hal berbeda.

contoh kasus adalah kematian balita akibat gizi buruk, karena kemiskinan. usut punya usut sebenarnya kemiskinan itu bukanlah kemiskinan absolut, dalam artian benar2 ortu tidak punya penghasilan cukup, tapi ini kemiskinan hedonis, karena sang ayah lebih memilih menghabiskan uangnya untuk membeli rokok untuk kesenangannya daripada membelikan susu dan makanan bayi untuk anaknya. dengan perhitungan harga 1 bungkus rokok adalah 10 rb dan 1 hari 1 bungkus, maka selama 30 hari uang rokok adalah 300 rb, cukup untuk membeli susu murah di puskesmas mungkin.

maaf, saya menulis ini bukan untuk menghakimi orang miskin, tapi menghakimi orang yang terkadang tidak sadar bahwa kesenangannya ternyata membawa konsekuensi tersendiri, yang bisa jadi akibatnya tidak pernah dia prediksi. menjadi pembunuh bagi orang lain dan keluarganya sendiri...

kalo mau hedonis, sesuaikanlah dengan kemampuan diri hehehe...

Pun, jika ternyata dalam kasus pembunuhan Nasrudin yang menghebohkan itu, benar2 terbukti bahwa pak antasari membunuh karena motif asmara, atau sebaliknya ada fakta bahwa nasrudin mempergunakan rani untuk memeras pak antasari, itu juga sebuah contoh hedonisme berlebihan yang berakibat bencana, bagi korban dan tersangkanya, yang terjadi pada orang kaya...

tapi hedonis emang enak dan tidak mengenal kasta hehehe...


Darmo permai, 7 mei 2009

Dwi Firmansyah

http://ruangstudio.blogspot.com

Label:

0 komentar:

Posting Komentar